5.14.2009

Subuh 02.00


Sejaman dengan hidupnya bintang yang terang benderang malam ini
tulisanku telah lama membekas di cakrawala
aku tak membutuhkan lembaran perkamen dan kertas
tidak juga tinta..

tintaku berbaur bersama formasi bintang cemerlang
mencoret lapisan lelangit yang muram
kadang tak menentu terbawa angin malam yang beku
guratannya menjadi kaku tatkala berhembus angin yang dingin
kedamaian dalam goresannya seringkali terusik oleh detak jantung bumi yang kupijak
aku merasakannya..

seringkali hujan menghapus jejak-tebar serbuk grafitku yang tak rata..
seringkali pula aku takut mendapati tulisanku tak terbaca
tapi aku senang, hujan sering mengingatkanku untuk selalu mengingat yang kutulis
meski seringkali jejak tulisanku diwakili formasi bintang yang berbeda
aku tak keberatan bintang-bintang itu membantuku berbicara
memperlihatkan rongga-rongga dalam hatiku dengan membuat jarak antar mereka
siraman harum melati kadang membuat mereka dekat..
merapatkan kaki-kaki mereka untuk menyokongku menutupi luka yang kutuliskan diangkasa
berusaha sekeras mungkin, mereka membuatku malu..
aku yakin suatu saat aku bisa mengerti
arti tulisan mereka atas tulisaku
aku mungkin akan mengerti mengapa angkasa yang gelap seakan tak habis menyerap semua bisikanku padanya
suatu saat aku akan melihat tulisanku terpampang dari sudut ke sudut angkasa
aku akan membuatnya sepenuh mungkin, meninggalkan tiada alasan untuk mengisi lembar langit berikutnya
sangat penuh hingga langit harus menangis cukup lama untuk menghilangkan noda yang kubuat di selimutnya

hujjaaaaannn.. sudah kubilang jangan membantunya!!!!

tak jarang aku bingung membaca tulisanku sendiri, seperti saat ini..

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Tenggelam dalam lautan tanya yang luas, mencari makna hidup tdalam..
Pergilah..
Maknailah..
Buatlah hidupmu semakin berwarna...
Walau semakin jauh ku rasa
Namun cukuplah senyum it membuat tenang
Dan beritahu aku jika kau telah menemukannya..:-)

alfendr mengatakan...

Laut luas tak ubahnya angkasa yang gelap
mereka sama-sama rakus melahap ceritaku dan menyimpannya di lubuk terdalam mereka..
kadang laut mengirimkan ombak untuk mengimbangi galaunya hatiku dan gemuruh guntur bergerak saat langit menyadari tubuhku bergetar menahan kebingungan.
Hidupku sudah berwarna; ia tidak bening, kelam mungkin
aku telah menemukan hidupku, bukan yang paling menarik mungkin tapi paling hidup, menurutku..