2.14.2009
Bandung yg dingin, berkenankah mendengarkan ceritaku?
beberapa hari yang lalu aku merasa telah melihat bayanganku dalam gelap.
mungkin engkau kan mencibirku..
menertawaiku, mungkin?
tapi gelap ini bukan gelap yang biasa, bukan gelap yg datang saat mentari luruh di akhir hari
ini gelap yang berbeda..
Gelap yang menistakan semua bentuk cahaya, semua bentuknya.. maaf, aku terlalu asyik bercerita tentang gelapnya..maklum, bahkan saat ini aku menulis dalam gelap.
ini yg kulihat:
bayanganku berlari, lambat tapi pasti.. kemudian berjalan melewatiku, alih2 melihatku dia tampak sangat yakin menatap arah jalannya. jantung kami berdegup kencang saat itu, aku merasakan degupnya juga; darahku berdesir bolak balik (kali ini aku tidak mendengar desiran darahnya) aku sedang berkonsentrasi pada hal yg lain. dia sempat berhenti di depanku tapi tangannya tidak terjulur untuk meraihku, aku berkata padanya.. kenapa? (berharap dia akan mengerti pertanyaanku) dan kami terdiam beberapa lama. Aku melamunkan jawaban menenangkan darinya yang menjelaskan kenapa dia tak mau mengajakku dan dia diam, memang diam..
Dengan ringannya dia mengacuhkan panggilanku, mengalihkan perhatiannya..
muka kabukinya yg tadinya menatapku kini bahkan enggan berbagi udara denganku :(
my heart is pounding out of my chest right now, and the blood rush to my head blocking every signal to move from its brains..
I just wanna know why..
Please be back, I need you.. I need to finished my deadline!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar